Rafael Nadal Tersingkir Dari Wimbledon

Rafael Nadal harus kembali tersingkir di babak awal Wimbledon. Meski ia sedang dalam performa yang sangat baik namun langkahnya harus terhenti usai dikalahkan lagi oleh Gilles Mueller. cara hack poker online indonesia

Di babak 16 besar, Unggulan keempat itu harus terhenti langkahnya. Selama hampir 5 jam pertandingan dengan total lima set Nadal harus pasrah dikalahkan Mueller dengan skor akhir 3-6, 4-6, 6-3, 6-4, 13-15, dalam laga yang rampung Selasa (11/7) dinihari WIB.

Sejak mencapai final di 2011, kekalahan ini menambah rekor buruk Nadal di Wimbledon . Nadal sebelumnya diunggulkan untuk jadi juara, Karena performanya pada Australia terbuka dan Prancis Terbuka sangat luar biasa. Namun itu semua tak cukup bagi Nadal untuk membuatnya lolos ke babak selanjutnya di Wimbledon.

Kemenangan ini memperbaiki rekor Mueller terhadap Nadal menjadi 2-4, termasuk tiga di antaranya di Wimbledon. Di Wimbledon 2005, Mereka sempat bertemu dan Mueller dapat menang dari Nadal, Dan pada 2011 Nadal membalas kekalahannya itu.

"Ini jelas kemenangan terbesar sepanjang karier saya," ujar Mueller, yang menduduki peringkat 26 dunia di situs resmi ATP. "Aku sebelumnya mengalami cedera (siku) parah di 2013 dan ragu aku bisa comeback."

"Sejak comeback, Ini adalah permainan terbaikku, Walaupun lainnya juga adalah sebuah pertandingan yang hebat. Terutama di panggung sebuah Grand Slam, bermain melawan salah satu petenis yang mulai mendominasi lagi di tahun ini."

Nadal harus kehilangan 2 set awal, Tetapi dua set selanjutnya ia sanggup untuk membalasnya. Walau demikian, mantan petenis nomor satu itu kesulitan meruntuhkan Mueller, yang mengandalkan servis-servis keras dan mendesak serta menjaga ketenangannya sampai akhir.

"Dia bermain bagus. Kupikir aku tidak menampilkan performa terbaikku di dua set awal. Aku membuat beberapa kesalahan dan itu membuatku mengejar skor terus, Tidak mudah melawan pemain seperti dia," ujar Nadal.

"Sangat bagus untuknya. Terutama di set kelima, dia bermain dengan hebat. Aku bisa terus mengimbangi dia dan bertarung sampai bola terakhir dengan sikap yang benar. Bisa jadi itu bukannya laga terbaikku, tapi sekaligus juga aku bermain melawan petenis yang sangat tidak nyaman dihadapi," imbuh juara Wimbledon dua kali ini.